TRIBUNNEWS.COM - Komandan Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah tewas dalam serangan Israel di Beirut.
Kabar kematian Nasrallah dikonfirmasi oleh Hizbullah pada Sabtu (28/9/2024).
Sementara itu, jenazah Nasrallah dilaporkan ditemukan di lokasi serangan udara Israel di Beirut pada Minggu (29/9/2024).
Sumber medis dan sumber keamanan melaporkan kondisi saat jenazah Nasrallah ditemukan.
Mereka mengatakan bahwa jenazah Nasrallah ditemukan dalam kondisi utuh.
Kedua sumber tersebut mengatakan bahwa meskipun tidak ada luka luar yang terlihat, Nasrallah kemungkinan meninggal karena trauma tumpul yang disebabkan oleh dampak ledakan tersebut, dikutip dari Middle East Eye.
Hingga saat ini, Hizbullah belum mengumumkan rencana pemakaman Nasrallah.
Mata-mata Iran Bocorkan Lokasi Nasrallah kepada Israel
Surat kabar Prancis Le Parisien melaporkan, seorang mata-mata Iran diduga membocorkan lokasi terakhir Nasrallah kepada Israel.
Menurut sumber keamanan Lebanon, Nasrallah terbunuh di markas bawah tanahnya yang sangat aman yang dibangun di bawah blok perumahan yang terdiri dari enam bangunan di jantung pinggiran selatan Beirut.
Laporan Le Parisien menjelaskan awal mula Israel mengetahui lokasi Nasrallah.
Informan Iran yang menyediakan intelijen memberi tahu israel ketika Nasrallah tba di markas kelompok, dikutip dari The New Arab.
Baca juga: Setelah Nasrallah, Israel Bunuh Komandan Lain Hizbullah, Nabil Qaouk Jadi Korban Selanjutnya
Saat tiba di lokasi, Nasrallah tidak sendiri.
Ia ditemani dengan selusin komandan Hizbullah dan Iran termasuk dari resimen Pasukan Quds Iran, bagian dari Garda Revolusi (IRGC).
Kehadiran Nasrallah dan beberapa komandan ini tepat setelah menghadiri pemakaman Mohammed Hussein Srour, yang memimpin divisi pesawat tak berawak Hizbullah dan tewas dalam serangan udara sehari sebelumnya.