Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Badan kerjasama internasional Jepang (JICA) mengharapkan proyek mass rapid transit (MRT) dapat berjalan sesuai rencana dan lancar. Apabila terlambat selesai, pembayaran hutang pinjaman dari pemerintah Jepang yang mulai jatuh tempo tahun 2019 juga akan terbeban cukup berat.
Demikian ungkap Yuho Hayakawa, Senior Advisor & Director SouthEast Asia Division I (Indonesia) JICA, khusus kepada Tribunnews.com di kantornya, pekan ini.
"Kami paling bisa ya mengharapkan agar semua rencana berjalan dengan lancar, terutama tahap pertama yang dari Lebak Bulus itu," paparnya. Keterlambatan, tambahnya, tentu akan berdampak kurang baik pada akhirnya, karena target pembayaran untuk memulai pembayaran cicilan hutang sudah ditetapkan tahun 2019.
Pihak JICA sebisa mungkin akan membantu pihak pengelola MRT untuk kelancaran proyek tersebut yang sudah dilakukannya sejak studi kelayakan di waktu lampau.
Demikian pula untuk pembelian berbagai barang misalnya kereta api dan sebagainya juga akan dibantu memberikan berbagai saran kepada pengelola proyek MRT di Indonesia.
"Pinjaman dari Jepang ada Untied dan Tied Loan. Khusus Tied Loan tentu sudah ada tercantum dalam kontrak penggunaan perusahaan Jepang dan pembelian dari Jepang. Tetapi Untied Loan bebas bagi Indonesia untuk memilih sendiri. Tied Loan itu seperti tahap pertama proyek yang dari Lebak Bulus tersebut dengan dana sekitar 1,6 miliar dolar AS."
Pihak JICA tidak bisa merekomendasi sebuah perusahaan swasta Jepang tetapi akan membantu memberikan pandangan apabila diminta pihak Indonesia mengenai hal-hal terkait dengan Jepang, tambahnya.
Selain MRT tersebut pihak JICA juga memberikan bantuan bagi Metropolitan Priority Area for Investment and Industry (MPA) di Jabodetabek. Sebanyak 18 proyek dibantu JICA dengan daftar seperti tertulis di bawah ini.
"Sudah saatnya dan semakin cepat tentu semakin baik berbagai proyek pembangunan dilakukan di Indonesia, tyerutama MRT karena kemacetan di Jakarta sudah luar biasa padat dan harus ada jalan keluar segera," ungkapnya lagi.
Krena itu JICA sangat mengharapkan proyek MRT bisa segera diselesaikan setidaknya tepat waktu sesuai rencana yang ada.
Ke-18 proyek MPA yang mendapat bantuan dari JICA pun diharapkan selesai tahun depan, adalah sebagai berikut.
1 Improvement and Expansion of Container Terminal at North Kalibaru
2 Development of a New International Port
(Cilamaya New Port Development)
3 Smart Community
(including a Pilot Project for the Smart Grid)
4 Jakarta Mass Rapid Transit (MRT)
North-South Line Phase I (N-S I), North-South Line Phase II (N-S II), East-West Line (E-W)
5 JABODETABEK Railways Capacity Enhancement Project (Phase I)
6 Enhancement of Road Network Capacity in JABODETABEK
7 Improvement of Road Network within the Industrial Area to the East of JAKARTA
8 Construction of access railway to Soekarno-Hatta International Airport
9 Construction of Soekarno-Hatta International Airport (SHIA)
Revitalization of Soekarno-Hatta International Airport (SHIA) terminals
10 DKI Jakarta-Bekasi-Karawang Water Supply (Jatiluhur)
11 Construction of the West Java Regional Solid Waste Treatment
12 Reconstruction of East Pump Station at Pluit
13 Construction of Java-Sumatra Interconnection Transmission Line
14 Construction of Indramayu Coal-fired Power Plant
15 Development of Banten Coal-fired Power Plant
16 Development of Gas-fired Power Plant and FSRU
(Floating Storage Regasification Unit)
17 Development of Rajamandala Hydroelectric Power Plant
18 Development of Central Java Coal-fired Power Plant