Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pihak berwenang Amerika Serikat (AS), telah menemukan dugaan motif dua pelaku peledakan bom Maraton Boston, yang terjadi pada pekan lalu.
Menurut dua pejabat Pemerintah Amerika Serikat (AS), yang tidak mau disebutkan namanya, berdasarkan bukti awal dari interogasi yang dilakukan aparat penegak hukum, terhadap pelaku ke dua bom Maraton Boston, Dzhokhar Tsarnaev, didapatkan motif bahwa ia dan kakaknya meledakkan bom karena berlatar belakang keyakinan agama yang dianutnya.
Kedua bersaudara asal Rusia, selatan itu diduga terkait kelompok teror radikal, Imarat Kavkaz, yang aktif di daerah Dagestan, dan Chechnya.
Imarat Kavkaz berakar pada pemberontakan Chechnya pada tahun 1990-an, namun resmi didirkan pada tahun 2007, untuk mempertemukan sejumlah kelompok jihad yang berjuang menciptakan negara Islam di wilayah tersebut
Namun, keduanya masih belum bisa dipastikan apakah keduanya bertindak atas nama kelompok itu, atau atas keinginan sendiri.
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah beberapa hari dalam pengejaran aparat penegak hukum berhasil menangkap Dzhokhar di kota Watertown, Massachussets, di hari Jumat pekan lalu.
Dzhokhar ditangkap setelah ia dan kakaknya, Tamerlan, Tsarnaev terlibat baku tembak dengan pihak berwenang, yang berujung tewasnya Tamerlan.
Sementara Dzhokhar terluka di bagian lehernya, dan harus menerima perawatan di rumah sakit, Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston, Mississippi.
Ia dikabarkan telah siuman, dan dapat menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan aparat penegak hukum, menggunakan tulisan. (boston.com)