Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Terduga pelaku bom Maraton Boston, di tahun 2011 lalu sempat membahas jihad dengan ibunya.
Seorang sumber di Pemerintah Amerika Serikat (AS), mengatakan, kedua pihak kembali saling berkomunikasi beberapa waktu kemudian. Seperti diberitakan Boston.com dan dikutip Tribunnews.com, Minggu (28/4/2013).
Informasi itu diperoleh ketika intelijen Rusia berbagi informasi dengan intelijen AS, dalam beberapa hari terakhir.
Rekaman percakapan itu dirasa penting, karena akan membantu FBI menyelidiki secara menyeluruh keluarga terduga pelaku bom Maraton Boston.(boston.com)