TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Kelompok pendukung mantan Presiden Mesir, Mohamed Morsi, Ikhwanul Muslimin, Senin (8/7/2013), mengatakan bersedia mengikuti inisiatif Pemerintah Mesir saat ini yaitu rekonsiliasi nasional.
Namun mereka meminta Mohamed Morsi, yang digulingkan oleh militer Mesir, Rabu pekan lalu, dikembalikan ke posisinya.
"Meskipun kepahitan yang harus kita derita, kami bersedia menerima inisiatif yang diberikan oleh orang-orang yang tulus yang menyerukan kembalinya legitimasi lengkap, termasuk presiden, yang (ditangguhkan) konstitusi dan (dibongkar) Dewan Syura, majelis tinggi negara parlemen," ujar kelompok itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Xinhua.
Setelah itu, lanjut Ikhwanul, Presiden Morsi, akan melangsungkan dialog, untuk menyelesaikan segala persoalan yang ada.
"Untuk menghindari pertumpahan darah rakyat Mesir dan untuk membawa keluar negara ini dari terowongan gelap. Kelompok ini tidak akan berkompromi legitimasi dan tidak akan menerima alternatif," seru mereka.
Mereka juga menyebut penggulingan Morsi sebagai "konspirasi," dan "kudeta militer terhadap legitimasi."
Sementara itu, Adli Mansour, yang baru saja dilantik menjadi Presiden pengganti sementara di hari Minggu kemarin menunjuk pemimpin oposisi Mohamed ElBaradei sebagai wakil presiden dan Ziad Bahaa-Eddin sebagai perdana menteri sementara. (xinhua)