TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Kelompok Ikhwanul Muslimin, yang mendukung mantan Presiden Mesir yang digulingkan oleh militer, Mohamed Morsi kembali akan menggelar aksi demonstrasi di hari Jumat (12/7/2013).
Mereka berencana akan menyatroni Istana Presiden Mesir, dan markas Garda Republik Mesir, di kota Kairo, lokasi dimana diperkirakan tempat ditawannya Morsi. Aksi itu rencananya akan dilangsungkan setelah Shalat Jumat, waktu setempat.
Aksi itu, merupakan yang kesekian kalinya dilakukan oleh Ikhwanul Muslimin dan para pendukung Morsi, untuk menuntut dikembalikannya Morsi ke tahtanya.
Sudah 51 orang tewas di depan gerbang Istana Presiden Mesir sepanjang pekan ini, akibat bentrokan antara petugas keamanan dan pendukung Morsi.
Banyak pendukung Morsi bersumpah untuk mempertaruhkan hidup mereka agar melihat Morsi kembali berkuasa.
Sementara itu Perdana Menteri Turki, sekutu dekat AS, setuju dengan pandangan Ikhwanul dengan menyebut kudeta yang menghapus Morsi dari jabatannya adalah tidak sah.
"Setiap kudeta militer, terlepas dari sasaran, negaranya dan alasannya, adalah pembunuh demokrasi, rakyat dan masa depan negara itu," tuturnya.
Pemerintah AS sendiri belum mengeluarkan kata kudeta bagi pelengseran Morsi di Mesir, karena hal itu dapat memaksa AS menghentikan bantuan kepada militer Mesir. (cnn)