TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Kabinet Pemerintahan Mesir sementara diambil sumpah di hari Selasa (16/7/2013), waktu setempat, meskipun mendapat penolakan dari organisasi masyarakat Islam terbesar di negara itu, Ikhwanul Muslimin.
Pemerintah baru itu dipimpin oleh ekonom liberal, Hazem al-Beblawi, dan tidak ada satu orangpun dari 35 menteri yang dilantik berafiliasi kepada gerakan atau partai Islam, seperti Ikhwanul Muslimin atau partai Al-Nur .
Menduduki posisi Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan, Abdel Fattah al-Sisi, panglima angkatan bersenjata Mesir, yang memimpin kudeta Presiden Mesir terdahulu, Mohamed Morsi, yang berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin.
Terdapat tiga orang wanita yang masuk ke dalam kabinet. Mereka masing-masing menjabat Menteri Lingkungan, Menteri Informasi dan Menteri Kesehatan.
Sementara Menteri Pemuda yang baru merupakan mantan bintang sepak bola dari klub Al Ahly.
Pelantikan mereka berlangsung setelah bentrokan antara kelompok pendukung mantan Presiden Morsi dengan petugas keamanan di jantung kota Kairo dan Giza menewaskan tujuh orang tewas dan melukai 261 orang.
Dua orang tewas dalam bentrokan di sekitar daerah Ramses dekat Tahrir Square, sementara lima lainnya tewas di Giza.
Seorang sumber keamanan mengatakan 401 demonstran ditangkap di daerah Ramses, dan setidaknya 17 petugas keamanan terluka. (channelnewsasia.com)