TRIBUNNEWS.COM - Rasa curiga berlebihan terkadang bisa memicu hal-hal lucu seperti yang terjadi di Mesir ini, ketika seekor burung bangau ditangkap karena dicurigai sebagai mata-mata.
Kisahnya berawal ketika seorang nelayan sedang mencari ikan di sungai Nil yang mengalir dekat kota Qena, 450 kilometer sebelah tenggara Kairo.
Nelayan ini kemudian melihat seekor burung bangau dengan sebuah perangkat elektronik terpasang di sayapnya.
Tanpa pikir panjang, nelayan itu lalu menangkap burung itu dan membawanya ke kantor polisi di dekat kediamannya. Demikian penjelasan Mohammad Kamal, kepala keamanan wilayah Qena.
Kepada polisi si nelayan mengatakan dia curiga burung bangau itu adalah mata-mata negara asing.
Polisi yang kebingungan lalu memeriksa burung itu karena khawatir hewan tersebut digunakan sebagai sarana pembawa bom atau perangkat mata-mata.
Polisi itu kemudian memanggil seorang dokter hewan untuk memeriksa burung malang tersebut.
"Alat itu adalah perangkat pelacak hewan liar yang dipasang para ilmuwan Perancis yang menyelidiki pola migrasi burung," kata kepala pelayanan kesehatan hewan di Qena, Ayman Abdullah.
Ayman mengatakan, alat tersebut berhenti bekerja ketika bangau itu melintasi perbatasan Perancis, demi mencegah hewan itu diduga digunakan sebagai mata-mata.
Meski demikian, bangau tersebut harus tetap berada dalam tahanan karena diperlukan izin jaksa negara untuk membebaskan si burung.
Sejumlah pengamat mengatakan, kisruh politik yang mencengkeram Mesir sejak militer menggulingkan Muhammad Mursi membuat semua orang tegang dan dalam kewaspadaan tinggi.
Pada awal tahun ini, aparat keamanan Mesir juga menangkap seekor burung merpati yang diduga membawa mikrofilm.
Pada 2010, serangkaian serangan ikan hiu di pantai Laut Tengah Mesir memicu dugaan bahwa Israel menggunakan hiu yang dikendalikan remote control untuk memata-matai perairan Sinai.
Ervan Hardoko/ Sumber : Sky News