TRIBUNNEWS.COM, ZAMBOANGA - Pertempuran antara pasukan keamanan dan pemberontak Moro di kota Zamboanga, menyebar ke pulau Basilan, Kamis (12/9/2013).
Menurut juru bicara militer Filipina, Domingo Tutaan, tiga orang tentara tewas, dan sembilan orang lainnya terluka dalam baku tembak yang terjadi di pulau Selatan Filipina itu.
Tentara Filipina membombardir markas para milisi di sana, dan memerangi mereka sangat sengit selama dua jam, mesikipun para pemberontak hanya berjumlah 150 orang.
"Kami tidak ingin ada korban sipil, kami ingin kejadian di Zamboanga diselesaikan segera mungkin," ujarnya, seperti dikutip dari Asiaone.com.
Sementara itu, dilaporkan banyak rumah penduduk yang dibakar oleh pemberontak, ketika tentara merebut sebuah distrik di kota Zamboanga yang diduduki pemberontak selama tiga hari. Saksi mata mengatakan, dirinya mendengar ledakan keras dan tembakan sporadis di sekitar lokasi baku tembak.
Militer Filipina juga menyisir satu persatu rumah penduk, setelah mengusir pemberontak untuk mencari perangkap yang kemungkinan dipasang.
Mereka bergerak dengan sangat hati-hati untuk menghindari penembak jitu.
Tidak ada korban jiwa di sisi pasukan keamanan Filipina dalam insiden tersebut.
Walikota Zamboanga, Isabelle Climaco Salazar mengatakan ia telah membuka jalur komunikasi dengan pendiri MNLF Nur Misuari, dan memintanya untuk melepaskan sandera terutama perempuan dan anak-anak.
Diyakini sekitar 170 orang disandera oleh milisi MNLF. (asiaone.com)