News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

6 Fakta Qatar Mundur sebagai Mediator Gencatan Senjata Gaza, Alasan hingga Bantahan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina mengendarai gerobak yang ditarik binatang di Nuseirat, di Jalur Gaza tengah pada 29 April 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan kelompok militan Hamas. - Berikut ini rangkuman fakta-fakta tentang laporan yang menyebut kalau Qatar mundur sebagai mediator gencatan senjata Gaza. (Photo by AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rangkuman fakta-fakta tentang laporan yang menyebut kalau Qatar mundur sebagai mediator gencatan senjata Gaza.

Laporan awal menyebut Qatar mundur karena kurangnya itikad baik dari kedua belah pihak yang bernegosiasi.

Menyusul pemberitaan tersebut, Qatar angkat bicara.

Negara Teluk itu pun membantah telah mundur sebagai mediator gencatan senjata perang Israel-Hamas di Gaza.

Untuk mengetahui mengenai masalah ini, simak fakta-fakta yang telah Tribunnews.com rangkum berikut ini.

1. Singgung soal Itikad Baik

Dikutip dari The Guardian, pemerintah Qatar memberi tahu Amerika Serikat (AS) dan Israel, mereka akan menghentikan upaya mediasi untuk menghentikan konflik di Gaza.

Sebab, mereka tidak lagi yakin bahwa kedua pihak yang berkonflik melakukan negosiasi dengan itikad baik.

"Selama masih ada penolakan untuk menegosiasikan kesepakatan dengan itikad baik, mereka tidak dapat meneruskan mediasi," kata sumber tersebut.

2. Permainan Politik

Negara Teluk itu menyimpulkan bahwa perundingan malah menjadi ajang permainan politik, daripada (mencari jalan keluar untuk) masalah keamanan yang sebenarnya, kata sumber diplomatik tersebut.

"Qatar semakin frustrasi dengan kurangnya kemajuan menuju gencatan senjata oleh Hamas dan Israel," salah satu diplomat mengatakan kepada NBC News Sabtu (9/11/2024) pagi.

3. Pemerintahan Baru AS

Namun, dengan pemerintahan baru AS yang akan mengambil alih kekuasaan hanya dalam waktu dua bulan, Qatar menjelaskan akan melanjutkan mediasi jika kedua belah pihak menunjukkan "keinginan yang tulus" untuk mencapai kesepakatan.

Qatar memberi tahu Israel, pejabat Hamas, AS, dan Mesir tentang keputusan tersebut setelah delegasi AS termasuk Direktur CIA, Bill Burns, mengunjungi Doha untuk pertemuan yang tidak menghasilkan kesimpulan pada akhir Oktober.

Baca juga: Hamas Bantah Laporan Pihaknya Diusir dari Qatar: Kabar Itu Dimaksudkan untuk Menabur Perselisihan

4. Bukan Kali Pertama

Dikutip dari AOL, ini adalah kedua kalinya Qatar memperingatkan secara terbuka bahwa mereka tidak siap menjadi tuan rumah perundingan yang tidak menghasilkan hasil apa pun tanpa batas waktu.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu (9/11/2024) sore, Qatar mengatakan bahwa pelaporan media yang tersebar luas mengenai rencana penutupan kantor politik Hamas di Doha adalah salah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini