TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Sebuah mortir menghantam kantor Kedutaan Besar China, di Damakus, Suriah, di hari Senin (30/9/2013), waktu setempat, melukai seorang pegawai kedutaan berkewarganegaraan Suriah.
Kedutaan Besar China, menjelaskan mortir itu diduga diluncurkan dari pinggiran kota Damaskus, dan menghantam kantor kedutaan pada Senin pagi. Hasilnya sebagian dinding bangunan hancur juga sejumlah kaca.
Seorang pegawai kebersihan kedutaan yang saat itu tengah membersihkan kantor terluka, akibibat serangan itu. Ia dilarikan ke rumah sakit setempat untuk menerima perawatan.
Kantor berita pemerintah Suriah, SANA melaporkan bahwa ibukota Suriah, Damaskus, dihantam tiga mortir setiap harinya.
Kedutaan Besar China terletak di wilayah Mezze yang merupakan rumah bagi kantor kedutaan dan konsulat negara lainnya di Suriah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei mengaku terkejut dan mengutuk serangan itu.
Ia mengatakan China mendesak setiap pihak yang berkonflik di Suriah mematuhi Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik dan menjamin keselamatan lembaga dan personil diplomatik di Suriah.
Selain itu ia juga mendesak pemerintah dan pemberontak Suriah melakukan gencatan senjata dan mulai berdialog untuk mengakhiri konflik yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Sebelumnya sebuah mortir menghantam kantor Kedutaan Besar Rusia di Damaskus , melukai sedikitnya tiga orang.
China dan Rusia merupakan negara yang paling ngotot membela rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad di Dewan Keamanan PBB. (xinhua)