TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Kelompok anti-rezim militer Mesir, menyerukan masyarakat ikut aksi memerotes tidakan represif rezim yang menewaskan 51 orang, baru-baru ini.
Aliansi Anti-Coup Islam, meminta pengikutnya turun ke jalan pada Selasa (8/10/2013) besok dan Jumat (11/10/2013), setelah pecahnya bentrokan berdarah di seluruh penjuru Mesir, kemarin.
Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan, setidaknya 268 orang terluka, dan lebih dari 460 orang ditangkap dalam bentrokan itu.
Insiden terjadi ketika ribuan demonstran anti-kudeta mencoba masuk ke Lapangan Tahrir, di mana ribuan demonstran pro-rezim tengah menyuarakan dukungan kepada militer Mesir yang merayakan ulang tahun ke-40 kemenangan Mesir atas Israel pada 1973.
Petugas anti-huru hara Mesir segera mengusir mereka, menggunakan gas air mata dan tembakan. Setidaknya 51 orang tewas dalam insiden itu, jumlah tertinggi sejak pemerintah yang dipimpin militer menggunakan tindakan represif terhadap pendukung mantan Presiden Mohamed Morsi, yang berasal dari kalangan masyarakat Islam. (*)