TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Juara dunia kelas berat versi WBC dan pemimpin oposisi Ukraina, Vitali Klitschko, Kamis (24/10/2013), menyatakan niatnya maju menantang calon petahana Presiden Viktor Yanukovych dalam pemilihan presiden yang dijadwalkan pada Maret 2015.
"Untuk mengakhiri berbagai rumor dan upaya untuk mengakhiri peluang saya sebagai seorang kandidat potensial, maka saya mengumumkan bahwa saya mencalonkan diri menjadi presiden," kata Klitschko dalam satu sesi sidang parlemen Ukraina.
Petinju berusia 42 tahun itu dikenal merupakan sekutu pemimpin oposisi yang kini dipenjara, Yulia Tymoshenko. Dia juga adalah salah satu sosok paling populer di negeri bekas Uni Soviet berpenduduk 45 juta orang itu.
Partai UDAR pimpinannya yang mengusung isu antikorupsi menjadi partai politik peraih suara terbanyak ketiga dalam pemilihan parlemen tahun lalu. Tak hanya itu, dari berbagai survei, nama Klitschko kini menjadi kandidat presiden dengan elektabilitas tertinggi.
Pernyataan Klitschko ini muncul tak lama setelah partai berkuasa pimpinan Yanukovych mengusung mosi yang bisa memupuskan upaya sang petinju menduduki kursi kepresidenan.
Mosi itu berupa rencana amandemen undang-undang yang menyatakan bahwa seseorang yang memiliki status penduduk tetap di luar negeri tak bisa mencalonkan diri menjadi presiden Ukraina.
Klitscho menghabiskan hampir seluruh karier tinjunya dengan tinggal dan berlatih di Jerman.
"Ya, saya memang memiliki status penduduk tetap di Jerman. Namun, status itu tidak melanggar hukum Ukraina atau membatalkan kewarganegaraan saya," ujar Klitschko.