TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Pemerintah China mengirimkan tim tanggap darurat ke Filipina, setelah hampir dua minggu topan Haiyan membawa kehancuran ke negara itu.
Kebijakan itu diambil setelah China, yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar di dunia, dinilai tidak terlalu perduli dengan derita yang dialami oleh masyarakat Filipina.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei mengatakan bahwa kelompok pertama tim tanggap darurat China yang berasal dari Palang Merah Cina berangkat ke Filipina Rabu (20/11/2013).
"Tim bantuan medis darurat tambahan akan dikirim dalam beberapa hari mendatang," ujarnya, seperti dikutip dari Channelnewsasia.com.
"China siap untuk mengirim tanggap darurat ke daerah bencana untuk bantuan medis kemanusiaan," lanjutnya.
Menurutnya Pemerintah China mengirimkan sebuah kapal rumah sakit Angkatan Laut, seberat 14 ribu ton, untuk membantu upaya pemulihan di Filipina.
Pemerintah China, yang terlibat sengketa kedaulatan atas bagian Laut Cina Selatan dengan Filipina, pada awalnya hanya menyumbang 100 ribu US Dollar, dalam bentuk bantuan ke Filipina.
Mereka menambah bantuan ke Filipina senilai 1,6 juta US Dollar di hari Kamis pekan lalu. Bantuan itu berupa perlengkapan seperti tenda dan selimut.
Kontribusi China untuk membantu masyarakat Filipina jauh dari Jepang yaitu 30 juta US Dollar, 20 juta US Dollar dari AS, dan bahkan dari organisasi non-pemerintah Swedia yaitu 2,7 juta US Dollar. (channelnewsasia.com)