TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Ratusan pengunjuk rasa anti-pemerintah Thailand menyerbu sebuah kompleks polisi di hari Minggu (1/12/2013), disaat Perdana Menteri, Yingluck Shinawatra tengah berada.
Akibatnya, ia harus meninggalkan lokasi dengan terburu-buru di bawah penjagaan ketat aparat polisi, sementara sejumlah aparat polisi terlibat bentrok dengan pengunjuk rasa.
Diperkirakan ribuan demonstran turun ke jalan-jalan jelang aksi demonstrasi besar-besaran yang mereka juluki sebagai V - Day untuk menggulingkan pemerintah.
Mereka berkumpul di beberapa titik di seluruh kota Bangkok, mengenakan pakaian hitam, melambaikan bendera dan meniup peluit.
Polisi telah meminta bantuan militer Thailand untuk membantu menjaga obyek-obyek vital termasuk gedung instansi pemerintah, setelah bentrokan pecah antara pendukung dan penentang Yingluck dan kakaknya, Thaksis Shinawatra yang merupakan mantan Perdana Menteri Thailand.
Para pemimpin aksi demonstrasi telah menyerukan kepada pendukungnya untuk merebut 10 kantor pemerintah, enam stasiun televisi, markas polisi dan Government House.
Setidaknya 3.000 demonstran berkumpul di depan kantor polisi, kata seorang wartawan Reuters.
Lima pusat perbelanjaan utama ditutup sebagai tindakan pencegahan.
Hingga saat ini terdapat 45 orang terluka dalam sejumlah insiden bentrokan. (asiaone.com)