Baca tanpa iklan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ratna Sari Dewi Soekarno Putri atau Naoko Nemoto (73), memang suka dengan hal-hal menarik. Setelah kembali dari San Francisco kemarin (23/1/2014) lewat bandara Haneda, siang ini ternyata ikut kampanye pemilu Gubernur Tokyo mendukung mantan Kepala Staf Angkatan Udara Jepang, Tamogami Toshio (65) yang mencalonkan diri di antara 16 calon lain. Pemilu dilangsungkan 9 Februari 2014.
"Josei o hirateuchi shita Dewi desu!" katanya memperkenalkan diri kepada masyarakat di samping kanan Tamogami, berdiri di atas mobil kampanye di stasiun Shimbasi Tokyo siang tadi (23/1/2014).
Bahasa Jepang itu artinya, "Saya Dewi yang menampar seorang wanita" yang disambut tawa masyarakat sekitar Shimbashi yang berkerumun ingin melihat Dewi yang sedang Hot di Jepang karena kasus penamparan tiga kali seorang wanita usia 33 tahun dan Dewi dilaporkan ke polisi karena dianggap tindakan pidana tersebut. Polisi pun masih terus dalam penyelidikan hingga kini atas motif penamparan tersebut.
Dewi sendiri yang tiba di bandara Haneda sepulang perjalanan dari San Francisco (22/1/2014) malam, kepada para wartawan yang berkerumun hanya mengatakan, "No Comment" dan terus menuju mobil yang menjemputnya.
Hari ini pun para wartawan yang berusaha mendekatinya untuk meminta komentarnya mengenai penamparan tersebut sama sekali tidak mendapat tanggapan Dewi yang tetap No Comment menjawab para wartawan.
Kasus tindak pidana Dewi ini merupakan yang kedua kali dalam hidupnya setelah kasus keributan tanggal 2 Januari 1992 di Primavera Restaurant di Aspen Club Lodge dengan Maria Victoria Osmena, putri orang kaya Filipina, saat itu berusia 43 yang akibatnya Maria mendapatkan 37 jahitan untuk luka di dahi, kelopak mata dan meninggalkan cacat pada pipinya. Dewi dituntut 10 juta dolar olehnya.