News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Al Qaeda tak Akui ISIL Jadi Wakilnya di Suriah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beberapa anggota kelompok militan Suriah terkait Al Qaeda

TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS - Al Qaeda membantah, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIL) yang merupakan satu kelompok pemberontak terkuat di Suriah, adalah anggotanya.

Pimpinan Al Qaeda mengeluarkan pernyataan resmi, Senin (3/2/2013), bahwa ISIL bukanlah bagian dari jaringan militan tersebut, dan memerintahkan kelompok itu menghentikan aktivitasnya di Suriah.

Dalam pernyataan resmi yang dimuat di sejumlah situs kelompok militan, komando pusat Al Qaeda menyatakan bahwa ISIL bukanlah cabang dari organisasi Al Qaeda. Organisasi itu juga tidak bertanggung jawab atas segala tindakan ISIL.

Pernyataan Al Qaeda ini, memperkuat komentar pemimpin jaringan itu, Ayman al-Zawahiri, yang telah meminta ISIL keluar dari Suriah.

Zawahiri juga telah menunjuk Front Al-Nusra, kelompok milisi Islamis lain di Suriah, sebagai cabang resmi Al Qaeda di Suriah.

Sejumlah pengamat menilai, pernyataan Al Qaeda itu bertujuan mengembalikan pengaruhnya untuk mempersatukan sejumlah kelompok milisi Islamis yang berperang melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.

Sejak kehadiran ISIL, kelompok-kelompok milisi oposisi di Suriah justru berperang sendiri. Bulan lalu, sejumlah kelompok oposisi dari kubu Islamis dan sekuler bahkan menyatakan perang terhadap ISIL.

Charles Lister, peneliti tamu di Brookings Doha Center, berpendapat, pernyataan Al Qaeda ini menunjukkan upaya mengembalikan pengaruhnya dalam perang melawan rezim Damaskus di Suriah.

Namun, ISIL sendiri tumbuh makin kuat di Suriah. Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) mencatat, pasukan ISIL membebaskan lebih dari 400 orang dari sebuah penjara di bagian utara Suriah yang selama ini dikuasai milisi Liwa al-Tawhid, sebuah kelompok oposisi lain, pada hari Minggu.

Di Provinsi Deir al-Zor, pasukan ISIL dikabarkan telah merebut ladang gas Koniko dari milisi Front Al-Nusra. Koniko adalah salah satu ladang gas terbesar di Suriah.

Pada hari Minggu juga, seorang pejuang ISIL meledakkan diri di dekat markas oposisi dari faksi Islamis moderat di kota kecil Al Ra'ei, tidak jauh dari perbatasan Suriah dengan Turki.

Sedikitnya 16 milisi oposisi tewas dan sekitar 20 orang terluka dalam serangan itu. (AFP/AP/REUTERS/CAL/DHF)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini