TRIBUNNEWS.COM - Pihak Malaysia menduga pesawat MH370 milik Malaysia Airlines yang hilang sejak Sabtu dinihari kemarin berbalik arah. Hal tersebut berdasarkan sebuah rekaman yang diambil pada radar militer.
"Kami juga bingung dengan tidak ada sinyal dari ELT( Emergency Locator Transmitter) atau suar darurat," kata Kepala Jenderal RMAF Tan Sri Rozali Daud seperti dikutip The Star.
" Apa yang kami lakukan adalah untuk melihat ke dalam rekaman pada radar yang kita miliki dan kita menyadari bahwa ada kemungkinan bahwa pesawat telah membuat sebuah keputusan balik arah," ujarnya.
Saat ini kata Rozali, pihaknya masih mencoba untuk berkolaborasi dengan radar sipil dan lembaga internasional lainnya . Dengan kerjasama tersebut pihaknya berharap bisa mendapatkan gambaran yang lebih baik.
Sementara itu CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya mengatakan pilot bisa saja tidak dapat melanjutkan pada jalur penerbangan yang direncanakan sebelumnya, akan tetapi pilot biasanya memberikan laporan.
" Biasanya , dia ( pilot ) membuat keputusan untuk kembali tapi dia akan melaporkan ke dasar dan juga untuk ATC ( pusat kendali lalu lintas udara)," ujarnya.
" Dari apa yang kami ketahui , baik dari rekaman ATC serta kita sendiri ( dasar ) , tidak ada sinyal marabahaya tersebut atau distress call. Jadi, kita sama-sama bingung juga," katanya.
Direktur Jenderal Departemen Penerbangan SipilĀ Datuk Azharuddin Abdul Rahman menolak menjawab ketika ditanya apakah mungkin untuk Boeing 777-200 sengaja mematikan semua informasi diagnostik dan menghilang dari radar selama penerbangan .
"Itu adalah sesuatu yang kita semua ingin tahu jawaban atas dan kami sedang menyelidiki hal itu. Kami berbicara dengan para ahli dari maskapai ( industri ) dan kami akan mendapatkan bantuan dari Boeing,"katanya.
" Itu akan menjadi bagian dari penyelidikan . Aku hanya tidak bisa berspekulasi sesuatu yang kita tidak yakin . Lebih baik yang kita dapatkan ( informasi ) dari sumber yang tepat mengenai masalah teknis pesawat , " kata Azharuddin.