TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia, Rabu (12/3/2014), mengatakan keputusan untuk memperluas area pencarian pesawat Malaysia Airlines hingga ratusan kilometer dari jalur penerbangannya bukan berarti upaya pencarian diwarnai "kekacauan".
"Saya kira tidak (kacau). Jauh dari itu. Hal ini menjadi sebuah kekacauan jika Anda ingin melihatnya sebagai kekacauan," kata penjabat Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein, menjawab pertanyaan wartawan.
"Saya kira ini bukan kekacauan. Banyak spekulasi beredar dan kami harus menjawabnya satu persatu," tambah Hishamuddin.
Sementara itu, Panglima Angkatan Udara Malaysia Rodzali Daud mengatakan tengah menyelidiki sebuah obyek terbang yang belum dikenali sekitar 320 kilometer sebelah barat laut negara bagian Penang, di saat MH370 dinyatakan hilang.
Lokasi yang kini tengah diselidiki AU Malaysia itu terletak ratusan kilometer sebelah barat jalur penerbangan MH370 dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Pemerintah Malaysia, sebelumnya mengatakan data rekaman radar mencatat sebuah "kemungkinan" MH370 berupaya kembali ke Kuala Lumpur tak lama sebelum menghilang, meski sejauh ini pemerintah Malaysia belum mengungkap rincian data-data itu.
"Kemungkinan terbaru terjadi pada pukul 02.15 (dini hari)...200 kilometer sebelah barat laut Penang. Kami sedang mendalami ini. Kami tidak mengatakan obyek ini adalah penerbangan MH370," kata Rodzali.
Sejauh ini, pencarian besar-besaran masih terus berlangsung dengan fokus di sekitar Laut China Selatan di sebelah selatan Vietnam lokasi pesawat itu membuat kontak radio terakhirnya.