TRIBUNNEWS.COM, KUALALUMPUR – Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Tun Husein menegaskan, pencarian terhadap Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines rute Kuala Lumpur-Beijing memasuki babak baru dengan memohon bantuan dari lebih banyak negara.
Hishammuddin Tun Husein mengungkapkan hal itu dalam konferensi pers yang digelar di Kualalumpur, Minggu (16/3/2014) sore.
Adapun, kata Hishammuddin, bantuan dari negara-negara tersebut diperlukan menyusul ditemukannya fakta bahwa pesawat MH370 tersebut berbelok dari jalurnya ke arah Semenanjung Malaysia menuju Samudera Hindia.
Hishammuddin mengaku, Pemerintah Malaysia telah melakukan komunikasi setidaknya dengan 25 negara untuk memberikan dukungan dalam mencari pesawat yang mengangkut 239 orang, yang hilang sejak Sabtu pekan lalu.
"Jumlah negara yang terlibat dalam misi pencarian dan penyelamatan ini sudah kian bertambah dari semula 14 negara, kini mencapai 25 negara. Hal ini pun membawa tantangan baru terkait koordinasi dan diplomasi dalam upaya pencarian," kata Hishammuddin.
Adapun negara-negara itu, antara lain, Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Turkmenistan, Pakistan, Bangladesh, India, Myanmar, Laos, Vietnam, Thailand, Indonesia, dan Australia. Termasuk kepada Amerika Serikat, Perancis dan China, Pemerintah Malaysia pun meminta bantuan terkait data dari satelit yang mereka miliki.
Diberitakan sebelumnya, MH370 hilang setelah dua jam lepas landas, Sabtu (8/3/2014) dini hari. Di antara 239 orang di kabin pesawat, terdapat 7 orang berkewarganegaraan Indonesia.