TRIBUNNEWS.COM.SINGAPURA - Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen menyambut baik permintaan maaf Panglima TNI Jenderal Moeldoko terkait dengan penamaan KRI dengan nama Usman dan Harun.
" Saya menyambut baik permintaan maaf Jenderal Moeldoko sebagai sikap konstruktif untuk meningkatkan hubungan pertahanan bilateral antara kedua negara kita . The SAF ( Singapore Armed Forces) akan membalas niat positif Jenderal Moeldoko dan akan melanjutkan kerjasama dan kegiatan bilateral dengan TNI untuk memperkuat dan saling pengertian dan persahabatan yang telah dibangun selama beberapa dekade , " kata Menhan Singapura Ng Eng Hen, Rabu (16/4/2014) yang dilansir The Straits Times
Permintaan maaf itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam wawancara khusus stasiun berita Channel News Asia, Selasa (15/4/2014). Moeldoko menegaskan, militer Indonesia sama sekali tidak memiliki niat buruk dan berupaya membuat warga Singapura teringat kembali peristiwa yang terjadi tahun 1965 silam.
"Sekali lagi saya minta maaf, karena apa yang kami pikirkan, sama sekali tidak bertujuan untuk membangun kembali emosi warga Singapura," ujar Moeldoko
Panglima TNI, Jendral Moeldoko menyampaikan rasa penyesalannya atas penggunaan nama Usman Harun sebagai nama salah satu KRI yang dibeli dari Inggris. Sebab, dia tidak menduga hal itu dapat membangkitkan kenangan lama bagi warga Singapura.
Pasalnya isu ini kembali menghangat setelah bulan Maret, dua tentara Angkatan Laut berpakaian layaknya Usman Harun turut hadir dalam penyelenggaraan Jakarta Defense Dialog di Jakarta Convention Centre. Alhasil, tim delegasi dari Singapura menarik diri dan batal menghadiri acara tersebut.
Moeldoko mengaku kini tengah berupaya untuk memulihkan hubungan di antara militer kedua negara. Salah satunya dengan mengundang Singapura untuk bergabung dalam latihan gabungan multilateral Angkatan Laut Komodo yang berlangsung 29 Maret hingga 3 April 2014 di Batam Natuna dan Anambas.
Selain negara anggota ASEAN, latihan gabungan bersama itu turut diikuti oleh militer dari India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia dan Australia.
"Kami turut memberikan kesempatan kepada mitra kami dari Singapura untuk bergabung dengan 17 negara lainnya dalam latihan gabungan bersama Komodo. Buat saya, hal itu merupakan langkah positif untuk membina kembali hubungan yang telah dijalin," ujar Moeldoko.