TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Kelompok militan Mesir, Ansar Bayt al-Maqdis yang belakangan mengaku mendalangi sejumlah serangan bom yang terutama mengincar anggota kepolisian dan militer, kini memiliki target lain.
Kelompok ini menyatakan berencana untuk menyerang perusahaan minuman ringan Pepsi Co karena mobil perusahaan itu pernah digunakan Kementerian Dalam Negeri Mesir untuk mengangkut tahanan.
"Anda tahu siapa kami dan apa yang bisa kami lakukan," kata Ansar Bayt al-Maqdis lewat akun Twitter-nya.
"Ini adalah peringatan terakhir dan setelah ini, Pepsi Co hanya bisa menyalahkan diri sendiri. Demi Tuhan, kami tidak akan memberi toleransi siapapun yang bekerja sama dengan polisi," tambah kelompok itu.
Maret lalu, para pengguna media sosial Mesir dikejutkan dengan sebuah rekaman video yang menampilkan sebuah mobil polisi dicat dengan lambang Coca-cola.
Video itu menunjukkan mobil van yang disamarkan itu biasanya digunakan untuk mengangkut tahanan. Video itu mendapat respon dari Coca-cola yang menegaskan mobil tersebut bukan milik perusahaan minuman ringan itu.
Saat itu, Coca-cola juga menegaskan tidak memberi izin terkait penggunaan logonya untuk kendaraan atau fasilitas milik pemerintah Mesir.
Sejauh ini tidak jelas mengapa Kementerian Dalam Negeri Mesir sampai harus menyamarkan mobil tahanannya. Dan juga tidak jelas apakah video ini terkait dengan ancaman Ansar Bayt al-Maqdis, karena Pepsi dan Coca-cola adalah dua perusahaan yang berbeda.