TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Setidaknya enam orang mengalami luka-luka akibat serangan sekelompok orang bersenjata belati di sebuah stasiun kereta api di Kota Guangzhou, Tiongkok. Demikian keterangan sejumlah pejabat setempat.
Dalam sebuah pernyataan di situs resmi otoritas keamanan setempat, kepolisian mengatakan mereka tiba di stasiun pada pukul 11.30 waktu setempat, Selasa (6/5/2014).
Aparat kepolisian kemudian menembak seorang tersangka pria bersenjatakan pisau, yang disebutkan tidak mengindahkan peringatan sebelumnya.
Akibat serangan bersenjata itu, enam orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut, kata keterangan resmi pemerintah.
Sebuah foto yang dimuat setempat memperlihatkan warga yang memadati stasiun Guangzhou tengah dievakuasi dari tempat itu. Sejauh ini penyelidikan sedang dilakukan di lokasi kejadian.
Tidak ada informasi lebih lanjut tentang motivasi serangan tersebut, tetapi insiden ini terjadi sepekan setelah serangan di stasiun kereta api di Urumqi, di wilayah barat Xinjiang.
Kekerasan di Urumqi terjadi tidak lama setelah serangan bersenjata tajam di stasiun Kunming, Maret lalu yang menewaskan 29 orang.
Otoritas berwenang Tiongkok telah menuduh kelompok separatis minoritas Muslim Uighur, yang tinggal di Xinjiang, bertanggungjawab atas dua serangan tersebut.