TRIBUNNEWS.COM - Seorang perempuan ditembak mati di Hosingow, Somalia selatan, karena menolak menggunakan jilbab. Kerabat korban mengatakan anggota militan Al Shabab mendatangi rumah mereka dan menyuruh korban, Ruqiyah Farah Yarow, mengenakan jilbab.
Ketika para militan kembali dan melihat Ruqiyah di pekarangan gubuknya tetap tak berjilbab, maka mereka langsung menembaknya. Al Shabab menyangkal telah membunuh Ruqiyah.
Seorang juru bicara Al Shabab mengatakan mereka tak sepenuhnya menguasai kawasan Juba Hilir, tempat Ruqiyah tinggal.
Seorang kerabat Ruqiyah yang tak mau disebut namanya karena takut jadi sasaran pembalasan mengungkapkan kepada BBC, kejadiannya berlangsung Rabu 30 Juli, pukul 07.30 waktu setempat. Ruqiyah ditembak dua kali dan tewas seketika, katanya.
Perempuan malang itu meninggalkan seorang suami dan sejumlah anak. Al Shabab--yang menguasai sebagian Somalia tengah dan selatan--memberlakukan aturan perilaku ketat, termasuk tata cara berpakaian untuk lelaki dan perempuan.
Pekan lalu, Al Shabab menembak mati seorang penyanyi populer dan anggota parlemen Somalia, Saado Ali Warsame. Warsame adalah satu dari sedikit perempuan terkenal Somalia yang tampil di publik tanpa penutup kepala.
Pengamat BBC untuk Somalia, Mary Harper, berpendapat penyangkalan Al Shabab mengisyaratkan bahwa kemungkinan besar ada elemen liar di dalam kelompok itu yang merupakan pelakunya.
Kemungkinan lain Al Shabab ingin mengambil jarak dari kasus itu karena pasti membangkitkan kemarahan publik yang meluas, tambah Mary Harper.