TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM — Seorang warga Israel tewas dan lima lainnya terluka setelah sebuah ekskavator menabrak sebuah bus di Yerusalem, Senin (4/8/2014), sebelum polisi menembak mati pengemudi ekskavator itu.
Insiden itu terjadi di "perbatasan" Yerusalem barat dan timur serta di tengah memanasnya operasi militer Israel di Jalur Gaza yang sudah menewaskan lebih dari 1.800 orang warga Palestina.
Polisi mengatakan, ekskavator itu menabrak dan menggulingkan sebuah bus, membuat dua orang polisi yang sedang bertugas di daerah itu melepaskan tembakan.
Tembakan polisi itu menewaskan pengemudi ekskavator dan menggagalkan apa yang mereka sebut sebagai sebuah "serangan teroris".
"Dia menabrak bus dan membuatnya terbalik. Akibatnya, tiga penumpang bus terluka. Bus nyaris kosong saat ditabrak," kata Kepala Kepolisian Yerusalem Yossi Pariente.
"Dua orang polisi yang kebetulan berada di lokasi keluar dari mobilnya dan menembak ke arah ekskavator dan menewaskan pengemudinya," tambah Yossi.
Sementara itu, juru bicara tim tanggap darurat setempat, Zaki Heller, mengatakan, satu orang tewas dan lima orang terluka dalam insiden tersebut.
"Seorang pemuda berusia 25 tahun tewas tergilas ekskavator dan pengemudi bus menderita luka ringan," kata Zaki.
Juru bicara kepolisian Luba Samri mengatakan, korban tewas adalah seorang anggota Yahudi ultra-ortodoks berusia 25 tahun, sedangkan pengemudi ekskavator itu adalah warga Palestina dari Jabal Mukaber, Yerusalem timur.