TRIBUNNEWS.COM.SYDNEY - Perdana Menteri Australia Tony Abbott menggambarkan Man Haron Monis yang menjadi penyandera di Lindt Cafe, Martin Place sebagai "orang gila" dan mengakui bahwa sistem pengawasan dan mencegah adanya serangan teroris, tidak memadai.
Dalam wawancara dengan ABC hari Rabu (17/12/2014), PM Abbott mengatakan adanya kegagalan dalam sistem di Australia.
"Sistem yang ada tidak mampu melacak individu. Jelas sekali ini sudah terjadi." kata PM Abbott dalam wawancara dengan program ABC, AM.
"Kita harus bertanya dengan serius 'apakah ini sudah yang terbaik yang kita lakukan?".
"Dan jujur saja, kita harus berusaha selalu lebih baik untuk hal-hal seperti ini, karena kalau tidak, wargalah yang menderita."
"Dalam tragegi ini, dua warga Australia tidak berdosa menjadi korban. Yang lainnya mengalami luka-luka, dan yang lain lagi mengalami trauma, karena orang gila ini bisa sebelumnya bebas berkeliaran di jalan-jalan." tambah PM Abott.
PM Abbott mengakui bahwa Mon Haron Monis sebelumnya sudah dikenal oleh polisi negara bagian, polisi federal dan juga badan intelejen nasional dalam negeri ASIO.
PM Abbott juga sebelumnya mengatakan bahwa dia bertanya-tanya apakah insiden penyanderaan ini bisa dicegah.
Dia juga menambahkan bahwa komite keamanan nasional Kabinet Australia juga memiliki keprihatinan yang sama.
Namun Man Haron Monis memang tidak masuk dalam daftar orang yang diawasi, walau selama ini memiliki catatan kriminal panjang, dan diketahui "sangat tertarik dengan paham ekstrim."
"Ini adalah berbagai pertanyaan harus kita kaji dengan seksama untuk bisa belajar hal yang benar dan kemudian mengambil tindakan yang tepat."
Namun di sisi lain, PM Abbott juga mengakui bahwa tindakan Monis mungkin juga tidak akan bisa dicegah walau dia sudah diawasi dengan ketat.
"Bahkan biila individu, yang segila ini, masuk dalam pengawasan kami, bahkan bila individu ini dimonitor selama 24 jam, ada kemungkinan bahwa insiden seperti ini masih akan terjadi." kata PM Abbott.(ABC News)