Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan wartawan investigasi Washington Post Brian Krebs , kelahiran Alabama 42 tahun lalu, menekankan bahwa serangan kepada situs Sony Pictures Entertainment belum lama ini dilakukan oleh tim Cyber dari Korea Utara.
"Memang masih ada beberapa hal belum jelas mengenai serangan situs Sony tersebut, mengenai bagaimana penyerang melakukannya, berapa lama berada di dalam server Sony, berapa besar data yang dilihat atau bahkan dicurinya. Tetapi yang pasti tim cyber Korea Utara melakukan hal tersebut," tulisnya dalam blognya 23 Desember lalu.
Banyak bukti mengarah ke sana dan tak dapat disanksikan lagi Korea Utara melakukan serangan itu di mulai saat Amerika Serikat melakukan latihan militer bersama Korea Selatan baru-baru ini.
Serangan tersebut menggunakan sebagian cara malware yang dinamakan Dark Soul yang dirancang untuk melakukan penulisan ulang (overwrite) pada sektor inisial dan enghantam hard drive komputer.
Hard drive yang telah terinfeksi akan muncul kata-kata Hastati atau Principes, tergantung kepada versi penghapus malware mana yang dipakai si peretas. Istilah Hastati dari jaman Roma kuno di mana anak muda, miskin yang jadi tentara biasanya berada di baris depan pertempuran. Sedangkan Principes mengacu kepada arti yang lebih keras dan tentara musiman.
Menurut McAfee peretas menamakan dirinya New Romantic Cyber Army Team. Muncul pula nama Whois Team yang merupakan defektor Korea Selatan ke Korea Utara. Meskipun demikian ahli cyber Rusia Kaspersky melihat keduanya orang yang sama.