TRIBUNNEWS.COM, AFRIKA SELATAN - Martin Pistorius, pria asal Afrika Selatan ini mengalami nasib nahas. Ia lumpuh dan jatuh koma pada usia 12 tahun akibat menderita meningitis. Selama 12 tahun itulah ia terjebak dalam tubuh tak bernyawa.
Martin mulai kesusahan bergerak sejak akhir 1980-an. Berkomunikasi, atau melakukan sesuatu bahkan untuk keperluannya sendiri pun ia tak mampu. Kedua orangtuanya, Rodney dan Joan Pistorius, mengurus semua keperluan, mulai memandikan, memberi makan, hingga merebahkan Martin di tempat tidur.
Bahkan, begitu sayangnya, mereka merelakan sang anak segera meninggal. Joan mengingat, suatu hari dia melihat Martin dan berkata, "Saya harap kamu meninggal."
Dilansir dari Mirror, Jumat (16/1/2015), Martin kembali dari tidur panjangnya setelah 12 tahun berlalu. Meski sudah mulai menyadari lingkungan di sekitar, Martin tidak mampu mengatakan kepada keluarga bahwa dia telah terbangun dari koma.
"Realita ini begitu memukul. Saya berpikir akan menghabiskan sisa hidup seperti ini, benar-benar sendirian," kata Martin.
Diusianya ke 24, otak Martin akhirnya berfungsi lagi. Secara perlahan namun pasti, pria yang kini berusia 39 tahun itu dapat kembali menjalani hidupnya. Bahkan, dia menulis kisah hidup tersebut dalam buku berjudul Ghost Boy: 'My Escape From a Life Locked Inside My Own Body'. (Cesariana Sitanggang/Tribun Lampung)