TRIBUNNEWS.COM.MOSUL - Pesawat-pesawat tempur Yordania melakukan serangan udara terhadap kelompok militan ISIS di Suriah hari Kamis (5/2/015).
Pesawat-pesawat tempur Yordania meluncurkan serangan udara terhadap target-target ISIS hari Kamis (5/2), sehari setelah raja negara itu berjanji untuk membalas kelompok militan itu tanpa henti setelah ISIS membunuh dengan sadis seorang pilot pesawat tempur Yordania yang pesawatnya jatuh di Suriah.
Belum ada informasi yang diberikan mengenai target-target serangan udara militer Yordania.
Pemerintah Yordania mengukuhkan serangan udara itu sementara Raja Abdullah mengunjungi keluarga pilot yang dibunuh, Muath al-Kaseasbeh, di rumah mereka di Yordania selatan.
Raja Abdullah mengatakan kepada keluarga itu bahwa Yordania akan terus berjuang untuk membela agama mereka, negara dan rakyat Yordania.
Kelompok ISIS telah menuntut pertukaran tawanan, tetapi Yordania hanya bersedia apabila ada bukti bahwa pilot itu masih hidup.
Sebuah video muncul hari Selasa yang sepertinya menunjukkan bahwa pilot itu dibakar hidup-hidup di dalam sebuah jeruji besi.
Raja Abdullah mengatakan Yordania tidak akan berhenti menarget militan di kubu-kubu kuat mereka.
Juga Kamis, seorang pemimpin Peshmerga Kurdi mengatakan kepada VOA bahwa pasukan daratnya, yang memerangi militan ISIS di Irak, membutuhkan bantuan militer.
"NATO dan AS harus mengerti bahwa kami perlu bantuan politik dan militer. Saya meminta secara resmi agar pasukan darat mereka berpartisipasi dalam perang bersama kami dan mengapa Kurdi melakukannya sendirian sementara kami berperang mewakili dunia,” kata komandan Wasta Rasul.
Pasukan Peshmerga Kurdi telah merebut kembali wilayah Irak dari militan ISIS dalam beberapa bulan ini.(VOA)