TRIBUNNEWS.COM - Sebuah badan pemerintah Inggris sedang menyelidiki situs internet di China yang menjual sertifikat gelar palsu dari sejumlah universitas di Inggris.
Hal ini dilakukan setelah penyelidikan BBC yang menemukan penjualan ijazah pada internet seharga £500 atau Rp9,6 juta.
Wartawan yang berpura-pura sebagai pembeli menemukan situs internet yang menawarkan ijazah dari puluhan lembaga pendidikan Inggris, termasuk universitas di Kent dan Surrey.
Lembaga pemeriksa gelar pendidikan tinggi atau Higher Education Degree Datacheck (HEDD) berharap pemerintah Cina menutup situs tersebut.
Situs yang diselidiki pada bulan Desember menyatakan sertifikat gelar palsu hanya untuk "tujuan tidak resmi atau mengganti diploma yang hilang".
Tetapi University of Kent menyatakan para mahasiswa bekerja keras untuk mendapatkan gelar pada universitas Inggris dan hal ini sangat mengkhawatirkan.
HEDD, yang dibiayai Dewan Pendanaan Pendidikan Tinggi untuk Inggris, memeriksa gelar yang dikeluarkan 22 universitas termasuk berbagai universitas di Surrey dan Sussex.
Juru bicaranya, Jane Rowley, mengatakan mereka menemukan situs internet Cina menawarkan ijazah palsu bagi universitas di Cina dan Amerika Serikat di samping Inggris.
"Mereka melanggar hukum di sejumlah negara,"katanya.
"Kami telah menghubungi rekan-rekan di Kementerian Pendidikan di Cina untuk menanyakan kepada mereka apakah kasus ini bisa diambil tindakan," tambah Rowley.