Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM - Harga minyak mentah ke depannya diperkirakan akan naik pada Senin (25/05/2015) ini.
Hal tersebut terimbas dari permintaan Amerika dan gaya hidup bangsa Asia yang semakin sehat, demikian lansiran dari Reuters.
Harga minyak mentah Amerika kini telah mengalami kenaikan hampir Rp 2.000 rupiah dari harga Rp 790.000 per barelnya.
"(Jumlah) permintaan minyak dunia terus mengejutkan dengan kenaikannya, ditambah data April yang menunjukkan tidak adanya perlambatan meski adanya kenaikan harga."
Sedangkan di Asia, impor minyak mentah Jepang naik sekitar sembilan persen menjadi 3,6 juta barel per harinya pada April lalu. Di bulan yang sama, impor minyak mentah Tiongkok mencapai rekor 7,4 juta barel per harinya, akibat larisnya penjualan mobil.
Sementara, rekor produksi minyak Amerika menekan harga minyak untuk naik. "Ada tanda-tanda bahwa produksi (minyak) Amerika sudah memuncak. Pengilang sedang membutuhkan banyak minyak," kata analis pasar senior Phil Flynn dari Chicago.
Kilang minyak Amerika memakai 16,5 juta barel minyak mentah tiap harinya dan The Business Times mengatakan bahwa memang pengilang untuk pertama kalinya meningkatkan aktivitasnya dalam enam bulan terakhir.
Kenaikan harga dispekulasikan akan mendorong aktivitas produksi Amerika. Sejauh ini, menurut Malay Mail Online, harga sudah naik sebanyak 37 persen sejak penurunan selama enam tahun yang berakhir pada Maret lalu.