News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jaringan Kelompok ISIS

Delapan Cara ISIS Rekrut Anggota di Media Daring

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan ISIS

TRIBUNNEWS.COM - Maraknya perekrutan anggota ISIS semakin membuat sejumlah negara waspada, apalagi hal tersebut cukup menjadi fenomena di media daring dan menarik generasi muda di dunia.

Menurut The Times, sebenarnya taktik perekrutan ISIS tak beda jauh, malah mencontoh, dari teknik pendekatan pengikut Al Qaeda, seperti yang sudah dianalisa pada manual perekrutannya.

Lalu, bagaimana sebenarnya ISIS merekrut anggotanya di penjuru dunia, melalui dunia maya?

- Memulai dari tangan terbuka.
Berbeda dengan teknik pendekatan pengikut Al Qaeda, perekrut ISIS umumnya lebih terbuka. Biasanya mereka akan menghubungi targetnya melalui media sosial, agar dapat menjaring lebih banyak dan mendunia.

- Menargetkan orang-orang yang kurang taat atau beriman.
Bagi perekrut ISIS, umat yang imannya rapuh dan kehidupannya labil merupakan sasaran yang empuk, ketimbang umat yang religius dan cenderung malah melawan. Dikatakan pula, ISIS akan lebih tertarik pada umat yang masih muda.

- Mencari pelajar asing dan orang-orang di daerah terpencil.
Biasanya orang yang tinggal jauh dari perkotaan dikatakan cenderung mudah untuk percaya dan dibentuk. Sedangkan, pelajar dianggap target utama ISIS sebab pelajar umumnya masih polos, labil, dan idealis, sehingga mudah untuk dipengaruhi.

- Mendekati secara perlahan.
Sudah menjadi kewajiban bagi perekrut untuk melakukan pendekatan secara hati-hati dan berusaha agar jangan sampai terlihat bahwa pendekatan sengaja dilakukan untuk usaha perekrutan. Mereka juga dihimbau agar tidak terlalu terburu-buru dan membuat target ketakutan.

- Memperkaya target dengan siraman rohani berselubung propaganda jihad.
Perekrut akan memberikan banyak dakwah, buku, brosur, atau CD Islami kepada target yang didekatinya. Jika target sekiranya memiliki iman yang cukup teguh, perekrut akan coba menggoyah imannya menggunakan video-video jihad.

- Memperlihatkan sejumlah tragedi-tragedi yang mengancam peradaban Muslim.
Target juga akan dipancing untuk berkomentar soal sejumlah tragedi yang menimpa umat Islam, untuk nantinya si perekrut akan kembali berceramah dari perspektif Islam terkait hal itu, dilengkapi distorsi pemahaman dari representasi tragedi tersebut di media.

- Mendekatkan diri pada calon anggota dan mempergunakan status 'pertemanan'.
Para perekrut memang akan terlihat sangat baik, perhatian, dan peduli. Namun, sebenarnya hal itu dilakukan supaya target percaya padanya. Para perekrut juga biasanya akan rajin mengontak calon anggota, agar kendali mereka tak lepas atas target.

- Mulai mengajak berjihad.
Jika sekiranya sudah cukup mengenal dekat target, perekrut baru mulai mengajak untuk berjihad. Ajakan tersebut dilakukan intens, sampai si target memiliki keinginan sendiri untuk melakukannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini