Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Bocornya laporan kepolisian federal Australia (AFP) yang menyatakan kekhawatiran terhadap dua pilot Indonesia yang diduga simpatisan ISIS mendapat banyak respon dari sejumlah media asing, khususnya media Australia.
Pantauan Tribunnews, kebanyakan media Australia menilai bahwa dua pilot tersebut keberadaannya mengkhawatirkan keamanan negara, khususnya di sektor penerbangan.
Dikatakan oleh News.com.au, sangat mengkhawatirkan bila awak pesawat yang memiliki akses di lingkungan penerbangan sempat terpengaruh oleh ISIS, karena dapat mengancam keamanan.
Namun, adapula yang menyorot bahwa AFP ternyata tidak membagikan informasi terkait dua pilot terduga simpatisan ISIS itu.
Deputi VII Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur (Kominfotur) Agus Barnas mengaku pada 9news.com.au pihaknya justru baru mendapat info dari media saja.
Sedangkan, media Amerika Serikat, NYMag, meyakini bahwa bisa saja rekan-rekan kerja satu dari dua pilot terduga simpatisan ISIS itu ada yang terpengaruh pula untuk bergabung mendukung ISIS.
Menekankan bahwa hal tersebut "menakutkan", NYMag menggarisbawahi rekan kerja itu bisa jadi datang dari sebuah perusahaan penerbangan yang pernah mempekerjakan satu dari dua pilot itu.
Meski beragam respon, rata-rata media asing tetap mengacu pada kekhawatiran yang ditonjolkan oleh AFP pada laporan intelijennya itu.
Dua pilot yang diduga sebagai simpatisan ISIS dalam laporan AFP disebutkan bernama Ridwan Agustin dan Tommy Abu Alfatih.