TRIBUNNEWS.COM. BAGHDAD- Angkatan bersenjata Irak dan pasukan paramiliter pendukungnya menyerang posisi kelompok ISIS, hari Selasa (14/7/2015) di sekitar Ramadi dalam upaya mereka merebut kembali ibukota Anbar dari kelompok jihadis itu, kata para komandan peran
Pendukungnya menyerang posisi kelompok ISIS, hari Selasa (14/7/2015) di sekitar Ramadi dalam upaya mereka merebut kembali ibukota Anbar dari kelompok jihadis itu, kata para komandan perang.
"Angkatan bersenjata Irak and kelompok Hashed al-Shaabi menghantam posisi ISIS dengan roket-roket dan mortir di Timur, Barat dan Selatan Ramadi," kata seorang pejabat senior angkatan darat yang dilansir VOA
Pihak berwenang Irak mengumumkan serangan besar untuk “membebaskan Anbar” hari Senin, beberapa jam setelah koalisi yang dipimpin Amerika melancarkan 29 serangan udara di dekat Ramadi.
Juru bicara Pentagon, Mayor Roger Cabiness mengatakan, koalisi meningkatkan serangan udara guna mengimbangi meningkatnya operasi militer Iraq.
Operasi yang dilancarkan Irak itu termasuk pasukan Irak serta para pejuang Shiah dan Suni.
Pemerintah Irak mengutamakan pembebasan provinsi Anbar, sejak kelompok ISIS menduduki Ramadi setelah melancarkan serangan bulan Mei yang memicu kecaman terhadap militer dan tanggapannya pada aksi militan itu.
Pasukan-pasukan koalisi pimpinan Amerika meningkatkan operasi mereka untuk membantu Irak. 29 dari 39 serangan udara di Irak, hari Minggu menarget daerah di sekitar Ramadi, di Provinsi Anbar.
Sebuah pernyataan Pentagon yang dikeluarkan hari Senin mengatakan, serangan-serangan udara itu merusak 67 pangkalan alat-alat berat, dan kendaraan-kendaraan lapis baja ISIS.