TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Seraya donasi melalui kampanye penggalangan dana #BuyPens mencapai lebih dari Rp 2,1 miliar, Abdul Halim Attar (35), seorang ayah penjual pulpen yang fotonya menjadi viral di internet, mengaku terharu.
Kepada Al Jazeera, ia mengungkapkan keterharuannya dan ketidakpercayaannya atas semua yang terjadi pada dirinya dan keluarganya akhir-akhir ini.
Abdul bercerita, suatu hari saat ia akan berjualan pulpen, tiba-tiba banyak orang yang mencoba untuk mendekatinya dan mencoba berbicara padanya.
"Saya awalnya sempat ketakutan dan ingin kabur," katanya, menambahkan bahwa ketakutannya adalah ada polisi yang akan membawa anaknya pergi, karena kesulitan ekonomi yang dijalaninya tak mampu menghidupi anaknya.
Ia, putranya Aboudi (9), dan putrinya Reem (4), beberapa hari terakhir ini sadar mereka kerap mendapat perhatian dari dunia, akibat sebuah foto hasil unggahan yang memperlihatkan Abdul sedang menyodorkan pulpen sambil menggendong Reem di Twitter.
Karenanya, kini mereka mengantongi donasi yang sudah berjumlah miliaran, yang cukup menyambung hidup ketiganya. Meski demikian, ia masih tak percaya fotonya itu dapat memperbaiki nasibnya.
"Saya berjualan pulpen karena menurut saya tiap orang pasti membutuhkan pulpen. Apa saja yang dilakukan dan siapapun dirinya, pasti akan membutuhkannya," ucapnya, saat ditanyai mengapa memilih berjualan pulpen.
Mengumpulkan miliaran uang, selain memberikan pendidikan yang baik untuk kedua anaknya, Abdul juga ingin menggunakan uang itu untuk membantu sesama masyarakat Suriah, mengingat banyak orang kesusahan di sana akibat perang.
"Saya tidak ingin menjadi yang satu-satunya ditolong (oleh dunia), masih banyak ribuan anak terlantar di jalan. Masih banyak orang-orang yang keadaannya lebih buruk dari saya. Saya harap kampanye ini terus bertumbuh untuk membantu warga Suriah," kata dia. (Sumber: Al Jazeera)