TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika petugas polisi Turki, lengkap dengan perlengkapan anti-huru-hara memblokade perbatasan Suriah dan Turki, seorang balita perempuan Suriah maju ke depan.
Tak terlihat kecemasan dan ketakutan di wajahnya, dan dengan keluguannya ia menyerahkan setangkai mawar merah kepada seorang petugas polisi yang berdiri di belakang tamengnya.
Ribuan orang yang sebagian besar pengungsi asal Suriah, berusaha untuk meninggalkan negara mereka yang diporak-porandakan oleh perang saudara, ke negara tetangga Turki.
Dari sana mereka akan menempuh perjalanan laut menuju Yunani, yang merupakan pintu menuju wilayah Eropa Barat, yang lebih menjanjikan kehidupan dan masa depan bagi mereka.
Namun jalan mereka tak mulus, karena polisi Turki memberi jalan bagi mereka di kota Edrine, sehingga banyak dari mereka, termasuk keluarga dengan anak-anak kecil dipaksa bermalam di jalan-jalan utama.
Seperti dikutip dari Metro, Senin (21/9/2015), di sela-sela kebuntuan, seorang balita perempuan Suriah terlihat menjulurkan tangannya guna memberikan sepucuk bunga mawar ke seorang petugas polisi Turki.
Kontrol perbatasan telah diberlakukan selama beberapa hari, dan jumlah pengungsi yang berkemah di perbatasan sudah mencapai ribuan orang.(Metro)