Gencatan Senjata di Lebanon, Kebengisan Israel Pindah ke Suriah, Perang Lawan Hizbullah Tak Berakhir
Penggencaran serangan udara Israel ke Suriah ini mengindikasikan perang melawan Hizbullah tak berakhir hanya dengan gencatan senjata di Lebanon.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Gencatan Senjata di Lebanon, Kebengisan Israel Pindah ke Suriah, Perang denga Hizbullah Tak Berakhir
TRIBUNNEWS.COM - Israel dilaporkan menggencarkan serangan militer mereka ke wilayah Suriah yang terjadi tepat setelah gencatan senjata dengan Hizbullah diumumkan Selasa (26/11/2024) malam.
Pihak Damaskus, Rabu (27/11/2024) dilaporkan telah meningkatkan jumlah korban tewas menjadi enam orang dalam dugaan serangan militer Israel (IDF) di penyeberangan perbatasan Suriah dengan Lebanon setelah pengumuman gencatan senjata dengan Lebanon.
Baca juga: Cara Pasukan Israel Bertahan Saat Dihajar Musim Dingin dalam Perang di 7 Front Sekaligus
Kantor berita pemerintah Suriah melaporkan kebengisan Israel itu menyasar empat warga sipil dan dua tentara tewas, dan 12 orang terluka termasuk anak-anak, wanita dan pekerja Bulan Sabit Merah Suriah.
Pihak Bulan Sabit Merah Suriah mengatakan sebelumnya seorang sukarelawan tewas dan yang lainnya terluka dalam “agresi yang menargetkan penyeberangan Al-Dabousyeh dan Al-Arida ... ketika mereka melakukan tugas kemanusiaan mereka untuk menyelamatkan yang terluka pada Rabu pagi.”
Serangan itu merusak beberapa ambulans dan titik kerja, klaimnya dalam sebuah pernyataan.
TV pemerintah Suriah melaporkan serangan Israel menghantam penyeberangan perbatasan Arida dan Dabousieh dengan Lebanon.
Perang dengan Hizbullah Tak Berakhir
Israel belum mengomentari serangan itu, tetapi telah mengindikasikan akan terus melakukan bombardemen ke wilayah Suriah. Apa sebab?
Penggencaran ke wilayah Suriah itu mengindikasikan kalau perang Israel melawan gerakan Hizbullah Lebanon tidak berakhir hanya dengan gencatan senjata sementara pada Selasa malam.
Israel mendalilkan masifnya serangan ke Suriah sebagai upaya melawan upaya untuk menyelundupkan senjata ke Hizbullah melalui Suriah bahkan setelah gencatan senjata berlaku.
Dalam apa yang telah menjadi rahasia umum selama bertahun-tahun, militer Israel mengkonfirmasi pada Senin, sehari sebelum gencatan senjata berlaku di Lebanon, kalau mereka telah beroperasi melawan unit penyelundupan senjata Hizbullah di Suriah untuk mencegah senjata Iran mencapai kelompok Hizbullah di Lebanon.
"Serangkaian serangan selama perang yang sedang berlangsung dengan kelompok yang didukung Iran telah menargetkan Unit 4400 Hizbullah, yang bertugas mengirimkan senjata dari Iran dan proksinya ke Lebanon," tulis laporan Times of Israel.
Salah satu serangan tersebut menghantam daerah di perbatasan Suriah-Lebanon pada Senin malam.
Menurut militer Israel, Unit 4400 didirikan pada tahun 2000 dan membangun banyak “rute strategis” di sepanjang perbatasan Suriah-Lebanon dengan dukungan Iran.