TRIBUNNEWS.COM, LOS ANGELES - Seorang pangeran Arab Saudi ditangkap di sebuah kompleks perbukitan di dekat Beverly Hills, AS, Rabu (23/9/2015) waktu setempat, terkait tuduhan telah mencoba memaksa seorang pekerja untuk melayani nafsu seks sang pangeran. Demikian kata polisi Los Angeles seperti dilaporkan Los Angeles Times, Kamis.
Sejumlah petugas mengatakan, polisi dipanggil ke rumah yang berada di dalam sebuah area perumahan yang berpintu gerbang setelah seorang penjaga di rumah itu melaporkan peristiwa tersebut. Setelah sejumlah petugas mewawancarai orang-orang di dalam rumah itu, seorang pria berusia 28 tahun yang diidentifikasi sebagai Pangeran Saudi bernama Majed bin Abdulaziz al-Saud ditangkap. Dia dituduh telah memaksa seorang di situ untuk memberikan layanan seks oral.
Seorang tetangga bernama Tennyson Collins mengatakan, seorang warga melaporkan telah melihat seorang perempuan yang berlumuran darah berteriak meminta tolong saat perempuan itu mencoba untuk memanjat dinding tembok setinggi 2,5 meter di properti itu pada Rabu sore.
Ketika Collins pulang dengan mobilnya dari tempat kerjanya pada sekitar pukul 03.30, polisi mengikuti mobilnya memasuki pintu gerbang dan menuju ke properti tersebut, yang ia gambarkan sebagai sebuah kompleks.
Sejumlah petugas kemudian mengawal sekitar 20 orang keluar dari rumah itu, kebanyakan dari mereka adalah staf (rumah itu), kata Collins. Situs web Zillow menilai properti seluas 22.000 kaki persegi itu seharga 37 juta dollar AS (atau Rp 450 miliar).
Polisi mengatakan, Pangeran Majed menyewa rumah itu.
Pangeran Majed kemudian dibebaskan dengan uang jaminan sebesar 300.000 dollar (atau Rp 4,3 miliar) pada Kamis sore.
Polisi menegaskan, Pangeran Majed tidak punya kekebalan diplomatik dalam kasus itu, kata Kapten LAPD Tina Nieto.
Nieto menjelaskan, sejumlah keluarga kerajaan asing punya kekebalan diplomatik, tetapi hal itu tergantung pada status penting mereka dalam pemerintahan di negara asal mereka dan tingkat pelanggaran.
Catatan penjara menunjukkan, Pangeran Majed dijadwalkan akan muncul di pengadilan pada 19 Oktober mendatang.
Los Angeles Times melaporkan, pihaknya telah berupaya untuk meminta keterangan Departemen Luar Negeri AS dan Kedutaan Arab Saudi di Los Angeles terkait peristiwa itu, tetapi tidak berhasil memperoleh keterangan. Koran itu juga tidak bisa menghubungi Pangeran Majed untuk meminta komentarnya.