TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Pihak berwajib Jerman mengatakan bahwa ternyata sekitar sepertiga imigran yang mengaku sebagai pengungsi dari Suriah, ternyata sebenarnya tak berasal dari Suriah.
Dikatakan pada Jumat (25/9/2015), perwakilan Kementerian Dalam Negeri Jerman, Tobias Plate, memperkirakan bahwa sekitar 30 persen dari pencari suaka yang sudah masuk ke Jerman hanya membuat klaim palsu soal asal negaranya.
Namun, seperti yang dikutip oleh The Washington Post, tidak ada data konkret atau bukti statistik yang dapat mendukung jumlah persenan itu.
Hasil itu didapat hanya berdasarkan estimasi dari kepolisian federal Jerman, kantor federal penanganan migrasi dan pengungsi, serta pihak agen perbatasan Eropa, Frontex.
"Itu baru menjadi sebuah indikasi," kata Tobias, ketika ditemui di sebuah konferensi pers di Berlin.
Semakin banyaknya imigran yang memasuki wilayah Eropa, terlebih Jerman, membuat Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maizière mengimbau agar perubahan sistem penerimaan pengungsi harus dilakukan.
Hal itu harus dilakukan, sebab inisiatif Jerman untuk membantu dan menyambut pengungsi Suriah sudah mulai disalahartikan dan disalahgunakan oleh imigran dari negara-negara lain, seperti Afghanistan, sebagai semacam jalan masuk untuk ke Eropa.
"Jumlahnya terlalu besar. Harus dicek terlebih dahulu," ucapnya, pada Jumat. (The Washington Post/Boston Globe)