TRIBUNNEWS.COM, OREGON - Sebelum mulai menembak, pelaku penembakan masal di sebuah kampus di Oregon, AS, dikatakan sempat menanyakan orang-orang dalam sebuah kelas soal agama apa yang dianutnya.
Menurut pengakuan seorang saksi mata, Kortney Moore (18), kepada surat kabar The News-Review, saat si penembak masuk ke sebuah kelas, ia menyuruh tiap orang yang ada di sana berdiri dan menyebutkan agamanya.
Setelah itu, si penembak yang diidentifikasi bernama Chris Harper Mercer (26) itu mulai menembakkan peluru dari senjatanya. Seorang guru dalam kelas itu menjadi korban, setelah kepalanya ditembak.
Insiden yang terjadi di Umpqua Community College pada Kamis (1/10/2015) lalu itu mengejutkan dan membuat takut sejumlah pelajar yang ada di sana.
"Kami mendengar sebuah tembakan. Lalu terdengar seperti seseorang menjatuhkan sesuatu yang berat ke lantai, dan semua orang di sekitar saya mulai ketakutan," kata seorang saksi lain, Brady Winder (23), pada New York Times.
"Ada sebuah pintu yang menghubungkan kelas kami ke kelas (yang jadi lokasi penembakan itu). Semua orang saling bertatapan dan mulai mencari tahu apa yang terjadi, lalu seseorang berkata, 'Itu suara tembakan'."
"Kami kemudian mendengar orang-orang berteriak di ruangan sebelah, lalu semua orang di sekitar saya bergerak melarikan diri. Semuanya melompati meja dan menendang apa saja yang ada di depannya," tambah dia lagi.
Sejauh ini dikonfirmasi pihak kepolisian bahwa total korban tewas akibat aksi penembakan masal itu adalah 10 orang dan korban cedera tujuh orang.
Termasuk dalam jumlah korban tewas adalah si penembak, yang tertembak saat baku tembak dengan kepolisian. (The Washington Post/New York Times)