Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pagelaran busana Tokyo Fashion Week, Selasa (13/10/2015), menampilkan koleksi seorang perancang busana, menggunakan model difabel dan bertubuh unik.
Dari beberapa yang disebutkan oleh AFP, seorang yang bertubuh gemuk, bertubuh kerdil, berkursi roda, transgender, tuna netra, dan lainnya, menjadi model untuk busana rancangan desainer itu.
Bertema "1945", desainer Takafumi Tsuruta mengaku menjadikan masa Perang Dunia II sebagai inspirasi koleksi busana musim semi/musim panas 2016 rancangannya.
"Tema (koleksi busana rancangan) saya adalah 1945. Meski itu adalah topik yang cukup sulit, namun saya berpikir saya bisa mengekspresikannya melalui fashion," ucap Takafumi dikutip AFP.
Menambah kesan ala "1945", Takafumi dikatakan menambahkan beberapa elemen pada pagelaran busananya yang mengacu pada dua bom nuklir yang menghantam Nagasaki dan Hiroshima pada masa tersebut.
Pada jalur catwalk, seorang bertubuh besar yang dikatakan berperan sebagai "Fat Man", bom atom yang meledak di Nagasaki, berjalan di samping seorang bertubuh kerdil yang berperan sebagai "Little Boy", bom yang meledakkan Hiroshima.
"Meski saya tidak bisa melihat busana saya sendiri, menurut saya fashion adalah sesuatu yang bisa dinikmati bersama orang lain. Saya bisa menikmati reaksi orang soal apa yang saya pakai," kata seorang penyandang tuna netra yang turut menjadi model, Sota Nii. (AFP)