Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, PAKISTAN - Menjelang musim dingin, sejumlah warga yang selamat dari gempa Afghanistan dikatakan masih terlantar dan mendesak bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali tempat tinggal mereka.
Menurut pantauan Seattle Times pada Kamis (29/10/2015), warga Chitral, Pakistan, mulai terlihat berusaha mengumpulkan harta benda yang tersisa di tempat tinggal mereka, yang sudah hancur oleh gempa.
Atas kerusakan itu, mereka mendesak bantuan pemerintah segera dialirkan untuk memperbaiki rumah mereka, yang diakui tak mampu ditanggung sendiri oleh mereka.
Sedangkan, masih banyak korban selamat, termasuk anak-anak, yang tidur di ruangan terbuka bersuhu sekitar nol derajat. Warga khawatir akan keselamatan anak-anak tersebut.
"Sekitar 15 November 2015 nanti, akan ada tumpukan salju di sini, dan kami tidak punya apa-apa untuk melindungi kami," ucap seorang warga di Charun Ovir, Mir Wali.
Desakan permintaan bantuan itu kontras dengan pengakuan otoritas penanggulangan bencana Pakistan dan regu penyelamat, yang mengaku sudah mengalirkan bantuan.
Dikutip dari Straits Times, tim penyelamat mengatakan bahwa pihaknya sudah meraih sebagian besar daerah yang terdampak gempa 7,5 skala Richter tersebut.
Selain itu otoritas penanggulangan bencana Pakistan menyebutkan pihaknya sudah mendistribusikan puluhan ribu tenda dan selimut, serta berton-ton makanan untuk korban gempa.
Keluhan dan desakan terkait bantuan untuk korban gempa juga terdengar di Afghanistan, di mana seorang warga mengatakan pemerintah dan pejabat setempat belum ada yang meninjau kerusakan gempa atau menanyai keadaan korban. (Seattle Times/Straits Times)