Tribunnews.com, Paris - Jumlah korban tewas akibat serangkaian penembakan dan ledakan bom di Paris, Perancis, Jumat (13/11/2015), dikabarkan melonjak menjadi 39 orang.
Polisi sudah menegaskan, 15 orang tewas di dalam gedung konser Bataclan yang terletak hanya sekitar 200 meter dari bekas kantor redaksi majalah satir Charlie Hebdo yang diserang Januari lalu.
Polisi menambahkan, penyanderaan juga terjadi di gedung konser yang terletak di sebuah kawasan hiburan malam yang sangat ramai.
Sementara tiga orang lain yang dipastikan tewas adalah korban ledakan di dekat Stadion Stade de France, di sisi utara kota Paris.
Sebuah serangan lain terjadi di sebuah restoran Kamboja, Petit Cambodge, yang terletak tak jauh dari gedung konser Bataclan
"Kami mendengar suara tembakan, sekitar 30 detik lamanya, kami kira itu suara kembang api," kata Pierre Montfort, yang tinggal tak jauh dari lokasi serangan.
Sementara itu Camille (25), warga Paris, mengatakan, saudarinya berada di dalam gedung konser Bataclan saat serangan terjadi.
"Saya menelepon dia. Dia mengatakan mereka melepaskan tembakan, lalu hubungan telepon terputus," ujar Camille.
Kekacauan juga disampaikan saksi mata di restoran Petit Cambodge.
"Semua pengunjung tiarap di lantai, tak ada yang bergerak," kata seorang saksi mata di restoran itu.
"Saya melihat seorang gadis digendong seorang pria, nampaknya gadis itu sudah tewas," tambah dia.
Reporter AFP melaporkan, di luar gedung konser Bataclan sudah bersiap polisi bersenjata lengkap dan 20 kendaraan polisi.
Perancis sudah berada dalam kewaspadaan tinggi sejak serangan terhadap kantor redaksi Charlie Hebdo pada Januari lalu y ang menewaskan 17 orang.
Sejak saat itu, aparat keamanan Perancis sudah menggagalkan sejumlah rencana aksi teror terhadap negeri tersebut.