Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Penyanyi band Irlandia U2, Bono, meyakini serangan teror di Le Bataclan dikarenakan pelaku penyerangan tidak suka musik.
Dalam hal ini, pelaku penyerangan yang dimaksud adalah kelompok ISIS, lantaran kelompok itu sudah mengklaim serangan tersebut.
Berkomentar soal tragedi Paris, dikutip The Guardian, Bono mengatakan bom dan peluru yang meledak di gedung teater tersebut menjadi bukti bahwa pelakunya memiliki sentimen tersendiri terhadap musik.
Le Bataclan, di mana sebuah konser musik band rock asal AS, Eagles of Death Metal, diadakan, memang menjadi lokasi serangan terparah karena menelan korban terbanyak dari enam lokasi yang dijadikan target.
"Coba pikirkan, mayoritas korban serangan semalam adalah para penggemar musik (rock itu)," ungkapnya, saat berbicara di sebuah stasiun radio Irlandia, Sabtu (14/11/2015) ini.
"(U2) tahu bahwa (ISIS) tidak suka musik... hal ini serta serangan berdarah dingin semalam menjadi hal yang sangat mengecewakan, sebab artinya (serangan) itu bisa terjadi atas (U2) juga." lanjutnya.
Bono juga sempat melayangkan doa dan rasa dukanya atas para penggemar Eagles of Death Metal, sekaligus menekankan bahwa serangan tersebut adalah pertama kalinya yang bersinggungan dengan musik.
"Ini menjadi pertama kalinya musik menjadi sasaran langsung sejauh ini," sebutnya lagi.
Buntut dari serangan di Paris, U2 membatalkan konsernya yang seharusnya dijadwalkan di Paris pada Minggu (15/11/2015) ini. Pembatalan diumumkan pada Jumat (13/11/2015) lalu. (The Guardian)