News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi Paris

Kakak Pelaku Teror di Paris Sebut Aksi Adiknya Gila

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan enam jenazah yang terbaring di jalan Charonne 90. Sejumlah warga mencoba menutupi jenazah menggunakan kain jemuran yang ada.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Mengetahui adiknya menjadi pelaku serangan di Paris, kakak dari Ismael Omar Mostefai hanya bisa mengatakan gila atas aksi tersebut.

Nama Ismael diumumkan menjadi pelaku serangan teror di Prancis, setelah pihak otoritas mendapat identitasnya dari sidik jari jenazah satu dari delapan teroris yang melakukan serangan di Paris.

Kepolisian menemukan keberadaan ayah Ismael berdasarkan hasil pengusutan kepolisian.

Sedangkan, keberadaan kakak tertua Ismael diketahui setelah ia secara sukarela mendatangi kantor polisi setempat.

Ketika ditanya AFP soal Ismael, sang kakak mengaku ia sama sekali belum pernah berhubungan dengan adiknya itu selama beberapa tahun ini.

"Sungguh gila, sinting. Saya pada malam itu (Jumat) sedang berada di Paris," katanya, mengaku dirinya pada hari tragedi terjadi sedang di Paris.

"Saya melihat betapa kacaunya kejadian itu," tambah dia lagi, dikutip The Guardian.

Sang ayah dan kakak Ismael itu kini ditahan kepolisian untuk dimintai keterangan, sejak Sabtu (14/11/2015). Rumah keduanya pun telah digeledah.

Hingga kini otoritas Prancis masih terus menelusuri identitas dan orang-orang yang pernah berhubungan dengan para pelaku penyerangan yang menewaskan lebih dari 120 orang itu, pada Jumat (13/11/2015) lalu.

Saksi : Setiap Ada yang Lari, Ditembak Lagi

Seorang saksi mata mengisahkan suasana mencekam saat arena konser di Teater Bataclan, Paris, Perancis, menjadi ladang pembantaian.

Seperti dilansir MIRROR.co.uk, Minggu (15/11/2015), sebanyak 1.500 penonton saat itu memadati lokasi konser band rock, Eagle of Death Metal.

Siapa sangka, arena yang seharusnya menjadi tempat mereka bersenang-senang menjadi ladang pembantaian oleh para teroris tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini