Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Indonesia dianggap belum waktunya bergabung ke Trans Pasific Partnership (TPP) karena masih dalam perkembangan untuk memajukan knowledge dan teknologinya walaupun perekonomian kini semakin maju.
"Indonesia mungkin belum waktunya bergabung ke TPP karena memang masih mengembangkan dirinya baik teknologi maupun knowledge-nya sehingga bisa lebih kuat lagi di tengah perkembangan ekonominya yang memang baik saat ini," kata Ketua Kehormatan Keidanren (Federasi Organisasi Ekonomi Jepang) Hiromasa Yonekura kepada Tribunnews.com, Senin (16/11/2015).
Menurutnya, sebaiknya Indonesia lebih memperkuat segala sesuatu terkait ketahanan ekonominya.
"Kalau bergabung dan telah dilakukan mungkin seperti forum APEC atau Free Trade Agreement ASEAN terlebih dulu sebagai tahap peralihan sebelum bergabung ke dunia TPP," tambahnya.
Meskipun demikian Yonekura memuji Vietnam dan Malaysia yang telah bergabung dengan TPP saat ini.
"Satu perkembangan yang menarik sebenarnya dengan partisipasi Vietnam dan Malaysia di TPP dan kita bisa lihat nanti apa hasilnya di kemudian hari," paparnya lagi.
Mantan Ketua Keidanren, Yonekura adalah salah satu pendukung penuh Jepang masuk ke dalam TPP sejak tahun 2011 yang akhirnya tahun 2013 Jepang memutuskan mempertimbangkan untuk ikut serta ke dalam TPP dan kini telah bergabung ke dalam TPP.