News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi Paris

Aktor Teror Paris Gunakan PlayStation 4 untuk Komunikasi

Editor: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Seorang pria yang diduga mirip Martin Kelly tengah menolong korban serangan bersenjata di Paris, Prancis.

Kakak kandug Salah bernama Ibrahim Abdeslam (31), diketahui sebagai pelaku bom bunuh diri di Paris.

Ibrahim tewas setelah meledakkan diri di luar kafe Comptoir Voltaire.

Sedangkan saudara kandungnya yang lain, Mohammed Abdeslam, sempat ditangkap polisi Belgia namun kemudian dilepaskan.

Mohammed Abdeslam, mengaku ia dan keluarganya terkejut ketika mengetahui dua saudaranya terlibat dalam serangan di Paris.

Ketika diinterogasi, Mohammed Abdeslam mengaku keluarganya tidak mengetahui keberadaan Salah Abdeslam.

"Saya punya dua saudara (kakak) laki-laki yang sebenarnya hanyalah sosok yang biasa saja. Saya dan keluarga sangat terpukul atas apa yang telah terjadi. Kami tak menyangka saudara kami itu terlibat dalam serangan teror tersebut," ucapnya.

Polisi Prancis melakukan serangkaian penggerebekan terkoordinasi di seluruh negeri, Selasa pagi.

Hasilnya, puluhan orang ditangkap dalam penggerebekan di Toulouse, Grenoble, Calais dan dua pinggiran Kota Paris.

Kementerian Dalam Negeri Prancis menegaskan polisi anti-teror melakukan penggerebekan di 168 lokasi. Sejumlah senjata ditemukan, termasuk peluncur roket.

Polisi Belgia menduga, komplotan teroris itu saling berkomunikasi tidak menggunakan jalur biasa tapi memanfaatkan Sony PlayStation 4 agar tidak mudah dilacak.

Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon mengatakan komunikasi lebih sulit dilacak dibandingkan Whats App yang banyak dipakai di ponsel berbasis android.

Kelompok ISIS yang mengaku bertanggungjawab terhadap serangan di Paris, juga mulai mengancam serangan serupa terhadap Amerika Serikat (AS).

Ancaman dilakukan melalui video propaganda terbaru mereka.

Direktur CIA, John Brennan mengatakan serangan di Paris, merupakan alarm bagi AS, untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Ini bukan hanya Eropa. Saya pikir kita di sini, di Amerika Serikat, jelas harus waspada," ujar Brennan.

Pihak berwenang AS, telah meningkatkan kehadiran mereka untuk mengantisipasi segala gangguan keamanan.

Para pejabat AS juga khawatir bahwa para penyerang di Paris mungkin telah menggunakan teknologi enkripsi untuk menyembunyikan komputer dan ponsel komunikasi mereka. (dailymail/feb/rut/sam)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini