Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 104 orang penambang tewas akibat tertimpa reruntuhan tambang giok di utara Myanmar.
Menurut kantor berita CNN, Senin (23/11/2015), insiden itu terjadi di hari Sabtu di wilayah Hpakant, sebelah utara negara bagian Kachin, sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Insiden terjadi setelah tumpukan batu setinggi 60 meter longsor ke arah pemukiman penambang. Dari 70 pemukiman penambang, 65 diantaranya rata tertimpa reruntuhan.
Militer Myanmar bergadengan tangan dengan penduduk lokal melakukan upaya penyelamatan, termasuk mencari penambang yang belum diketahui keberadannya.
Hpakant merupakan daerah penghasil giok berkualitas tinggi di dunia, yang memiliki ciri berwarna hijau terang, dan tembus cahaya. Batu-batu itu sebagian besar diekspor ke negara tetangga Tiongkok.
Surat kabar lokal, Global New Light menulis, banyak penambang yang biasanya pendatang dari negara bagian lainnya, mengais nafkah dengan memilah puing-puing batu hasil galian, untuk mendapatkan batu giok dengan kualitas kedua. CNN