TRIBUNNEWS.COM, BAGHDAD - Irak menuding ISIS yang melakukan pemboman dua masjid Sunni di wilayah yang didominasi Syiah, Hilla di Irak Selatan, Minggu (3/1/2016) malam.
Pemerintah Irak melihat kelompok militan ISIS tengah berupaya menciptakan ketegangan sektarian, di tengah memanasnya hubungan Arab Saudi dan Iran.
Pejabat Keamanan Provinsi Kota Hilla, Falah al-Khafaji tidak percaya ledakan itu terkait dengan meningkatnya tensi politik Arab-Iran setelah eksekusi mati ulama Syiah Nimr al-Nimr oleh Arab, yang memicu kemarahan di Irak selama akhir pekan.
Al-Khafaji menilai aksi ini "dilakukan ISIS untuk mengobarkan konflik sektarian di negeri ini, mulai di Hilla."
Atas kejadian pemboman itu, kata dia, pihak berwenang langsung meningkatkan keamanan di sekitar dua masjid Sunni yang menjadi target.
Karena itu, Perdana Menteri Haider al-Abadi memperingatkan agar semua penduduk tidak terseret ke dalam konflik sektarian atas kejadian itu.
"Kami telah memberitahu para pemimpin operasi untuk melacak kelompok-kelompok seperti ISIS dan sejenisnya, yang menggunakan serangan terhadap masjid untuk membangkitkan konflik sektarian dan melemahkan Persatuan Nasional," ujar Perdana Menteri. (AP/Al Jazeera).