TRIBUNNEWS.COM - Setelah Mariah Idrissi, model berhijab pertama yang didaulat oleh label H&M untuk membintangi kampanye iklannya.
Kini, muncul kisah Stephanie Kurlow, gadis asal Australia yang berambisi jadi ballerina hijab pertama di dunia.
Mimpi gadis Australia jadi ballerina hijab pertama di dunia ini memang dimulai sejak ia masih sangat kecil.
Saat balita, Stephanie sudah gemar menari balet dan menirukan banyak gerakan indah para ballerina.
Pada tahun 2014 silam, keluarga Kurlow memutuskan menjadi mualaf, termasuk dirinya.
Kala itu, Kurlow berpikir, dia tak akan pernah dapat menjadi balerina profesional.
Pasalnya, belum ada balerina profesional yang menggunakan hijab sampai saat ini.
Namun, setelah melihat Noor Tagouri, pembawa berita dari Amerika Serikat pertama yang mengenakan hijab, mimpi Kurlow kembali menyala.
Selain itu, kesuksesan Michaela De Pricae dan Misty Copeland, balerina profesional Afrika-Amerika pertama, juga menginspirasi Kurlow untuk terus berlatih sehingga menjadi balerina sukses. Demi mewujudkan mimpi ini, remaja asal Australia tersebut pun menggalang dana sebagai biaya menekuni balet secara profesional.
"Aku berencana untuk menyatukan dunia dengan menjadi balerina muslim pertama. Jadi, aku dapat menginspirasi banyak orang agar dapat percaya diri meraih mimpi. Aku ingin mengajak semua orang bersamaku, tak peduli apa agama, ras, atau warna kulitnya, untuk membawa kedamaian di dunia, untuk menerima generasi mendatang. Anda dapat menolongku untuk meraih mimpi ini," tulisnya pada halaman penggalangan dana yang dia gagas sendiri.
Kurlow berharap, dia dapat menggalang dana sebesar 10.000 dollar AS atau setara Rp 137 juta untuk kursus menari balet.
"Ini sangat berarti bagiku. Aku rasa, diriku dapat menyatukan orang lewat tarian dan menginspirasi anak muda lain dari ras berbeda yang merasa berbeda," terangnya.
Silvita Agmasari/KompasFemale